chopera1_paula BronsteinGetty Images_hivvaccinetrial Paula Bronstein/Getty Images

Kenapa Uji Vaksin HIV Selalu Gagal?

DURBAN – Satu lagi vaksin HIV yang semula terlihat menjanjikan mengalami kegagalan pada uji klinis. Menurut Anthony Fauci, kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular pada Institut Kesehatan Nasional AS, yang melaksanakan uji klinis tersebut, vaksin “sangat penting dalam mengakhiri pandemi global.” Meskipun kegagalan yang terakhir ini sangat mengecewakan, hal ini seharusnya sudah bisa ditebak.

Untuk memahami alasan kegagalan ini, kita harus memahami perjalanan penelitian vaksin ini dari awal. Sekitar 12 tahun yang lalu, dua penelitian mengenai sebuah kandidat vaksin yang dikenal dengan MRK-Ad5 ditangguhkan. Kegagalan ketika itu cukup komprehensif: penelitian-penelitian tersebut – yaitu STEP (yang melibatkan partisipasi laki-laki dan perempuan di AS, Karibia, dan Australia) dan Phambili (yang melibatkan laki-laki dan perempuan di Afrika Selatan) – menemukan bahwa MRK-Ad5 tidak berhasil melindungi subyek penelitian terhadap penularan HIV. Yang lebih buruk lagi, ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin ini mungkin justru meningkatkan kemungkinan penerima vaksin tertular HIV, virus yang menyebabkan AIDS.

Tapi harapan kembali muncul setahun kemudian, seiring dengan dilakukannya uji klinis lain – yang dikenal dengan RV 144 – yang tampaknya menunjukkan sedikit hasil positif di Thailand. Namun kesimpulan bahwa vaksin ini efektif ternyata didasarkan pada analisis statistik yang meragukan. 

https://prosyn.org/4UzF1Fdid